menulis apa yang ingin ditulis. kebanyakan berdasarkan pengalaman pribadi.

Sabtu, 15 April 2017

A Trip to Goa Pindul

[LATE POST]
sudah pernah tayang di medium.com tapi karena akunnya kuhapus, aku pindahkan ke sini. 😄
Jumat lalu, aku dan 4 orang temenku (Wida, Nana, Fitrah, Husna) pergi ke Goa Pindul. Sebenernya, kami baru merencanakan 2 hari sebelumnya saat sedang take video profil. Tadinya malah mau sok-sokan ke Banyumas apa Kebumen gitu yang jauh. Ujung-ujungnya masih di DIY juga. xD
Jadilah kami berkumpul di samping jembatan Janti (soalnya ga di bawahnya banget sih :p) sekitar jam 8an pagi. Tapi, karena ada miskom sedikit sama Husna, jadi aku, Wida, Nana, dan Fitrah nunggu lagi di dekat lampu merah Jalan Wonosari. Setelah lengkap, sekitar jam 9an kurang kami cuss ke lokasi. Naik motor tentunya. Ngeng ngeng.
Dari arah Jogja, jalan ke Goa Pindul sudah beraspal mulus kok, namun ada bagian yang berkelok-kelok yes sekitaran bukit bintang. Jadi harus hati-hati dan konsentrasi. Pastikan tubuh dan kendaraan dalam kondisi prima.
Di tengah perjalanan, bertemulah kami dengan plang bertuliskan “Goa Pindul”. Kebetulan motor yang paling depan malah berhenti. Eh muncul pula mas-mas yang menawarkan untuk nganter ke sana. Terjadi sedikit perdebatan karena kami ingin ke sana sendiri saja. Namun, biar cepet akhirnya kami mengiyakan saja untuk diantar oleh si mas karena beliau berjanji tidak meminta bayaran apa-apa.
Setelah mengekor masnya sekitar 20 km-an, akhirnya kami sampai ke area wisata Goa Pindul pukul 10an. Saat bayar di pos, kami dikenai biaya sebesar Rp30.000,00 untuk berlima (sebenarnya Rp10.000,00/orang tapi minta semacam diskon dari mas pengantarnya gitu deh). Lalu sampailah kami ke salah satu agen wisata(?) di sana. Ternyata di daerah Goa Pindul banyak semacam agen wisata(?) untuk memandu perjalanan wisata di Goa Pindul gitu dan Mas-nya tadi adalah salah satu orang dari situ. Kalau ke sana sendiri dan baru pertama kali, pasti agak bingung ya mau pakai yang mana hehe. Secara aku juga bingung.
Kebetulan yang kami gunakan adalah Gelaran Indah. Nah kami ditawari untuk memakai paket wisata ke Goa Pindul-Kali Oyo-Goa Baru dengan hargaRp110.000,00. Tapi karena uang THR-ku lagi pengen kuhemat-hemat (hemat apa pelit, neng?), jadilah kami, dengan alasan yang berbeda-beda, memilih paket Goa Pindul-Rafting Kali Oyo saja dengan harga Rp80.000,00. Fasilitas yang didapat adalah penitipan barang, minum teh hangat, vest beserta ban pelampung, dan pengantaran ke lokasi. Buat toilet bayar lagi yeu wakakak.
Setelah beristirahat sebentar dan menitipkan barang, kami pun memakai jaket pelampung. Kami didampingi seorang pemandu yang ramah (lupa nama masnya, maaf ya mas hehe).
“Sudah bawa kamera?”
*saling menatap satu sama lain bergantian*
“Hehe engga deh kayaknya Mas. Ga ada yang mau bawa”
Ya, beli cover waterproof pada ogah hehe. Jadilah perjalanan ini tanpa berfoto. Cukup mengabadikan di dalam memori pikiran saja. #tsaah
Kemudian kami menaiki semacam mobil pick up gitu menuju Goa Pindul. Kami diturunkan di depan semacam gang gitu deh, masih perlu jalan kaki beberapa menit menuju Goa Pindul-nya.
Sesampainya di Goa Pindul, kami melihat antrian yang cukup ramai.
“Wah, ini belum rame banget, kok. Kalo rame, udah kayak cendol ini orang-orang,” kata si mas.
Sebelum nyebur, kami dibriefing dulu.
“Ada beberapa peraturan yang harus ditaati selama di Goa Pindul ini. Pertama, jangan melepas jaket pelampung sebelum dipersilahkan. Soalnya, kedalaman air bervariasi hingga 12 meter. So, pelampung adalah alat keselamatan paling utama.”
Ya emang bener sih. Pemandunya yang pasti sering di situ aja pake vest pelampung kok. So, jangan pernah coba-coba nyemplung tanpa pelampung ya 
“Kedua, jangan merusak lingkungan. Ada banyak makhluk hidup di sini. Mulai yang terkecil sampai yang terbesar. Ada kelelawar, ada juga buaya”
“Hah?”
“Iya, tapi tenang saja. Buaya di sini jinak kok. Kalo pagi makan soto, kalo malam makan nasi goreng”
“Yaila buaya darat itu mah”
“Hehehe. Terus, jangan pipis di dalam air. Jangan bilang-bilang maksudnya. Kalo diem-diem gapapa”
“…”
Lalu kami semua berdoa dan masuk satu persatu ke atas air.
Viewnya bagus yeeyy masih aslii… :3 (pst, kalau ke sini, apalagi kalau bukan orang Jogja, bawa kamera aja. Airnya tenang kok insya Allah. *menyesal hiks*)
Sambil berhanyut (?) pelan-pelan memasuki goa, mas pemandu menjelaskan tentang Goa ini. Penjelasannya sama kayak di brosur dan di review di suatu blog hehe. Ada 3 zona: terang, remang, gelap. Ada pula stalaktit(?), kristal, dan lain-lain yang agak lupa dan ga begitu kedengeran karena masnya jauh di depan (aku dapet di belakang wkwk).
Karena mas pemanduku ga kedengeran, jadilah ngedengerin mas pemandu rombongan di belakangku. Yha jokes soal buaya daratnya sama aja yha ternyata #cri.
Di area gelap (kalau tidak salah), ada jalur yang cuma muat satu ban saja. Jadi, kaki kami harus dinaikkan semua ke atas ban agar tidak merusak dinding. Kata mas pemandu, bisa saja suatu hari nanti jalan ini tertutup. Wah wah, lucky me. Masih sempat melewati goa ini ketika masih alami.
Lalu, ada kristal-kristal di dinding goa. Kata masnya, “Kristalnya bisa kok diambil tanpa harus manjat. Diambil pake kamera aja gitu”. Yha mz yha.
Setelah melalui goa sepanjang 300an meter, tibalah kami di ujung goa yeayy. Di situ ada tempat buat ngeloncat hihi. Tapi antri so kami memutuskan buat lanjut aja ke Oyo. Eh tapi kami sempat nyebur ke air di dalem goa lho. Ternyata turun dari ban enak banget. Seger dingin gitu airnya hehe.
Dari goa, kami melanjutkan perjalanan lagi ke Kali Oyo. Lagi-lagi kami diangkut menggunakan pick up. Jalan menuju ke kali cukup jelek. Brb goyang dulu dah ehehe.
Karena sedang musim kemarau, kalinya hanya sepanjang 1500 meter. Padahal, kalau sedang pasang, bisa 7 kilometer. Hmm baiklah tidak apa wkwk.
Sebenernya berharap bakal rafting menguji adrenalin pakai perahu gitu. Cuma, lagi-lagi pakai ban dan arusnya tenang banget hahaha. Tapi gapapa, tetep seru kok!
Kami berlima pun dipandu lagi oleh masnya sepanjang Kali Oyo. Trus, sampailah kami ke air terjun (kayak dipijet gitu kalo nangkring di bawahnya hehe) dan area buat loncat indah hahaha. Masnya mengistilahkan rest area gitu deh. Ada yang jualan juga soalnya. Lalu kami pun turun dari ban dan berenang tidak karuan.
Btw, untuk orang yang ga bisa renang sepertiku, ternyata susah juga meski berenang di air berarus. Ketinggalan mulu sama temen-temen #cri.
Keempat orang temenku menyempatkan diri untuk meloncat dari jembatan dengan ketinggian 3–4 meteran dari permukaan kali. Lucu-lucu ih loncatnya hahaha sayang banget ga bisa ngevideoin T.T
Lalu, Husna dan Fitrah menyempatkan untuk melompat dari ketinggian 8 meter. Wuiihh aku sih naiknya kagak berani wkwk. Seru banget katanya. Tapi seruan ngeliatinnya sih hehe. Lumayan banyak yang kocak soalnya. xD
Setelah bermain sekian lama, akhirnya kami kembali ke basecamp awal untuk mandi dan minum (enak banget euy abis nyebur 4 jam trus ngeteh anget). Oiya, aku baru inget kalo Nana perginya cuma modal hape sama dompet doang hahaha. Bahkan perginya pakai kemeja dan sepatu kets :’)) jadilah dia dibully sepanjang perjalanan :’)) Untunglah Husna sangat mantap banget banget karena membawa 2 pasang pakaian ganti. Alhamdulillah ya, Na ga pulang basah-basahan :’)
Oiya, buat mandi dikenakan biaya Rp3.000,00 dan airnya bersih kok. Kita juga bisa sholat di basecamp itu, jadi ga perlu susah-susah cari masjid hehe.
Aku punya sedikit tips nih buat ke Goa Pindul ini, apalagi kalo baru pertama kali. Antara lain:
Pakailah pakaian yang nyaman dan tidak transparan. Buat yang berjilbab, usahakan warna gelap dan menutupi pantat. Kerudungnya juga kalau bisa yang langsungan saja biar enak kalo mau nyebur hehe. Pakai rok juga ga masalah dan tidak menghambat sama sekali kok #pengalaman.

Untuk alas kaki, bebas mau pakai/tidak. Ada persewaan sepatu di sini. Kalau ingin bawa/pakai punya sendiri, pakailah yang tidak licin dan pas di kaki. Pakai kaos kaki juga tidak masalah, tapi harus yang kencang ya. Nanti lepas kayak kaos kakinya Wida lagi #LoL

Kalau tidak bawa baju ganti seperti Nana, sebenernya bukan masalah kok. Ada banyak penjual baju dan perlengkapan gitu di sini. Cuma, kalo mau irit ya jangan sampai lupa ya :p satu set pakaian ganti, handuk, sabun, kresek. At least itu yang penting hehe.

Bawa kamera ga masalah kok! As long as ada tali pegangannya dan diberi case waterproof yes! (di sini juga banyak yang jual)

Bawalah makanan kalau kamu tukang lapar. Lumayan bisa berhemat since di sini ga ada larangan untuk membawa makanan dari luar meskipun banyak penjual makanan.

Berangkatlah ketika cerah. Biar bisa dapet view bagus kayak di foto-foto di google image gitu deh.

Dan yang paling penting: jangan lupa minta izin orang tua sebelum berangkat dan bawa uang ya. Kalau ga bawa uang, ga bisa masuk dong :’)
Sekian tipsnya hehehe. Kalau ada usulan boleh banget nambahin yes ;)
Akhirnya, setelah makan dan asharan, kami pun pulang menuju rumah masing-masing. Alhamdulillah, perjalanan kali ini menyenangkan, bung! (Walau tanpa foto-foto #craii #rapopo)


Share:

0 komentar:

Posting Komentar

komentar/saran/kritik sangat diharapkan, lho! :)

Baca juga yang ini

Jalan-jalan ke Taman Bunga Matahari Bantul

Jadi ceritanya tanggal 16 Juli 2018 aku pergi ke taman bunga matahari yang terletak dekat Pantai Samas. Lokasinya cukup mudah dijangkau. Cu...

My Drama List

Japanese Movie
Completed
Japanese Drama, 10 Episodes
Completed
Japanese Movie
Completed
Japanese Movie
Plan to watch
Japanese Drama, 11 Episodes
Completed
See full list »
Diberdayakan oleh Blogger.

Labels