menulis apa yang ingin ditulis. kebanyakan berdasarkan pengalaman pribadi.

Sabtu, 06 Mei 2017

Surat yang Tak Pernah Sampai

Dulu, aku pernah ngefans sama temenku, sebut saja dia Takeru Sato (yha ga mirip sih 😂). Kesan pertamaku terhadap si Takeru ini bisa dibilang buruk. Aku pikir dia  terlalu  percaya diri, agak arogan gitu deh. Kalo ada pertanyaan, dia langsung angkat tangan dan menjawab, meskipun seingetku jawabannya pernah ada yang salah sih. Tapi salut juga dengan rasa percaya dirinya yang tinggi itu. Mungkin karena harga dirinya yang tinggi karena sekolah sebelumnya merupakan sekolah beken nan yahud tempat anak-anak pintar berkumpul gitu sih. Masuk ke sekolah yang bisa dibilang biasa aja mungkin menyebabkan dia merasa lebih dari yang lain. Mungkin, sih.

Ketika akhir semester, si Takeru ini sepertinya cukup terkejut karena nilainya kalah dari anak pendiam kuper yang hobinya nonton anime dan baca komik. Aku ingat,pas pembagian rapor itu, mamaku dan ibunya duduk sebelahan dan sempat ngobrol. Dari situlah aku tahu dia ranking berapa (soalnya hasilnya ga dipajang dan aku males tanya guru soal ranking). Aku lupa, habis itu aku sms si Takeru apa engga buat ngucapin selamat, tapi di semester selanjutnya, dia jadi berubah.

Takeru jadi lebih kalem kalo di kelas dan makin hits di sekolah wkwkwk. Aku lupa (lagi) kapan, tapi nilai si Takeru ini mulai jeblok. Ga tau deh kenapa. Mungkin dia lelah?

Awalnya sebenarnya aku biasa aja sama si Takeru. Apalagi ketika itu sempat ngefans sama orang lain hehe, dan si Takeru sempet punya pacar sama gebetan juga (tau dari mana? Soalnya keliatan banget kelakuannya. Tapi kasian, gebetannya pada berpacar semua wkwk). Tapi entah kenapa lama-lama kok cemas, khawatir sama ni anak. Tadinya, sih, ke nilainya doang (soalnya sedih liat orang pinter nilainya jatuh. ada apa dengannya ya kan?). Eh trus entah kenapa aku merasa cocok dan kayak jodoh banget sama si Takeru. Ketika rolling kelas, eh sekelas lagi. Di kelas yang baru pun sering sekelompok, belajar bareng. Seorganisasi juga dimana-mana. Kalo ngobrol nyambung. Dan lain sebagainya.

Suatu ketika, ada seorang teman yang bertanya, "Kamu sama Takeru pacaran?". Lah?? Ngobrol aja cuma di sekolah, zaman itu masih pakai hape cupu yang gampang rusak. Jadi jarang banget pegang hape, makanya bisa rajin belajar wkwk. Sejak saat itu aku mikir, apa orang lain ngeliat kami sedekat itu ya? Gara-gara itu, aku jadi sadar kalo mungkin aku ngefans sama si Takeru. Tapi ya gitu, aku ga pernah berusaha pedekate apa gimana. Ya seperti biasa aja. Lagipula, kalo dilihat dari mantan dan mantan gebetannya sih aku bukan tipenya banget.

Ketika kelulusan, lagi-lagi seperti jodoh, masuk di instansi yang sama lewat jalur yang sama. Seperti ingin mengakhiri semua ini, aku kasih dia hadiah kelulusan. Sederhana sih, selembar A3 berisi foto-foto acara sekolah yang ada dianya (jaman dulu aku sering bawa kamera kalo ada acara, jadi punya banyak foto-foto orang, terutama anak sekelas atau se-event). Di lembar itu, ada beberapa fotoku berdua sama si Takeru. (Pas aku ngedit, malu banget. Tapi lebih malu pas ngeprint sih 😂) Harapannya, itu jadi sebuah kode gitu sih. Bukan, bukannya aku nembak dia. Cuma, kalo dia sadar, foto tersebut tidak pernah aku share di album foto googleku. Alias foto privat wkwk. Alias ada suatu hal yang privat dimana hanya aku yang simpan, tidak kubagikan pada orang lain, namun bisa saja hilang. Hilang karena terhapus, dihapus, atau masih ada tapi lupa nyimpen di mana. Aku anggap hadiah ini adalah sebuah surat (Surat adalah sarana komunikasi untuk menyampaikan informasi tertulis oleh suatu pihak kepada pihak lain), surat yang (sepertinya makna sebenarnya) tidak pernah sampai.

🙏

Aku tulis postingan ini bukan karena aku ga bisa move on, tapi justru karena aku sudah. Sampai sekarang, aku dan Takeru masih berteman dan beberapa kali ketemu (baik sengaja ataupun kebetulan wkwk). Kalau kamu, Takeru atau tahu siapa sosok asli Takeru, baca tulisan ini, simpan dalam hati aja ya. Ini cuma potongan cerita dari hidupku di masa lalu. Sebagai self reminder, sesuatu yang kupikir bisa jadi jodohku karena beberapa faktor, ternyata bisa jadi bukan jodohku karena beberapa faktor (lain) juga. Takdir Tuhan siapa yang tahu, kan?
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

komentar/saran/kritik sangat diharapkan, lho! :)

Baca juga yang ini

Jalan-jalan ke Taman Bunga Matahari Bantul

Jadi ceritanya tanggal 16 Juli 2018 aku pergi ke taman bunga matahari yang terletak dekat Pantai Samas. Lokasinya cukup mudah dijangkau. Cu...

My Drama List

Japanese Movie
Completed
Japanese Drama, 10 Episodes
Completed
Japanese Movie
Completed
Japanese Movie
Plan to watch
Japanese Drama, 11 Episodes
Completed
See full list »
Diberdayakan oleh Blogger.

Labels