[LATE POST]
sudah pernah tayang di medium.com tapi karena akunnya kuhapus, aku pindahkan ke sini. 😄
Jumat lalu, aku dan 4 orang temenku (Wida, Nana,
Fitrah, Husna) pergi ke Goa Pindul. Sebenernya, kami baru merencanakan 2 hari
sebelumnya saat sedang take video profil. Tadinya malah mau sok-sokan ke
Banyumas apa Kebumen gitu yang jauh. Ujung-ujungnya masih di DIY juga. xD
Jadilah kami berkumpul di samping jembatan Janti
(soalnya ga di bawahnya banget sih :p) sekitar jam 8an pagi. Tapi, karena
ada miskom sedikit sama Husna, jadi aku, Wida, Nana, dan Fitrah nunggu lagi di
dekat lampu merah Jalan Wonosari. Setelah lengkap, sekitar jam 9an kurang kami
cuss ke lokasi. Naik motor tentunya. Ngeng ngeng.
Dari arah Jogja, jalan ke Goa Pindul sudah beraspal
mulus kok, namun ada bagian yang berkelok-kelok
yes sekitaran bukit bintang. Jadi harus hati-hati dan
konsentrasi. Pastikan tubuh dan kendaraan dalam kondisi prima.
Di tengah perjalanan, bertemulah kami dengan plang
bertuliskan “Goa Pindul”. Kebetulan motor yang paling depan malah berhenti. Eh
muncul pula mas-mas yang menawarkan untuk nganter ke sana. Terjadi sedikit
perdebatan karena kami ingin ke sana sendiri saja. Namun, biar cepet akhirnya
kami mengiyakan saja untuk diantar oleh si mas karena beliau berjanji tidak
meminta bayaran apa-apa.
Setelah mengekor masnya sekitar 20 km-an, akhirnya
kami sampai ke area wisata Goa Pindul pukul 10an. Saat bayar di pos,
kami dikenai biaya sebesar
Rp30.000,00 untuk berlima (sebenarnya Rp10.000,00/orang tapi
minta semacam diskon dari mas pengantarnya gitu deh).
Lalu sampailah kami ke salah satu agen wisata(?) di sana. Ternyata
di daerah Goa Pindul banyak semacam agen wisata(?) untuk memandu perjalanan
wisata di Goa Pindul gitu dan Mas-nya tadi adalah salah satu orang dari situ.
Kalau ke sana sendiri dan baru pertama kali, pasti agak bingung ya mau pakai
yang mana hehe. Secara aku juga bingung.
Kebetulan yang kami gunakan adalah Gelaran
Indah. Nah kami ditawari untuk memakai paket wisata ke Goa Pindul-Kali
Oyo-Goa Baru dengan hargaRp110.000,00. Tapi karena uang THR-ku lagi
pengen kuhemat-hemat (hemat apa pelit, neng?), jadilah kami, dengan alasan yang
berbeda-beda, memilih paket Goa Pindul-Rafting Kali Oyo saja dengan harga Rp80.000,00.
Fasilitas yang didapat adalah penitipan barang, minum teh hangat, vest beserta
ban pelampung, dan pengantaran ke lokasi. Buat toilet bayar lagi yeu wakakak.
Setelah beristirahat sebentar dan menitipkan barang,
kami pun memakai jaket pelampung. Kami didampingi seorang pemandu yang
ramah (lupa nama masnya, maaf ya mas hehe).
“Sudah bawa kamera?”
*saling menatap satu sama lain bergantian*
“Hehe engga deh kayaknya Mas. Ga ada yang mau bawa”
Ya, beli cover waterproof pada ogah hehe. Jadilah
perjalanan ini tanpa berfoto. Cukup mengabadikan di dalam memori pikiran saja.
#tsaah
Kemudian kami menaiki semacam mobil pick up gitu
menuju Goa Pindul. Kami diturunkan di depan semacam gang gitu deh, masih perlu
jalan kaki beberapa menit menuju Goa Pindul-nya.
Sesampainya di Goa Pindul, kami melihat antrian yang
cukup ramai.
“Wah, ini belum rame banget, kok. Kalo rame, udah
kayak cendol ini orang-orang,” kata si mas.
Sebelum nyebur, kami dibriefing dulu.
“Ada beberapa peraturan yang harus ditaati selama di
Goa Pindul ini. Pertama, jangan melepas jaket pelampung sebelum dipersilahkan.
Soalnya, kedalaman air bervariasi hingga 12 meter. So, pelampung adalah alat
keselamatan paling utama.”
Ya emang bener sih. Pemandunya yang pasti sering di
situ aja pake vest pelampung kok. So, jangan pernah coba-coba nyemplung tanpa
pelampung ya ☹
“Kedua, jangan merusak lingkungan. Ada banyak makhluk
hidup di sini. Mulai yang terkecil sampai yang terbesar. Ada kelelawar, ada
juga buaya”
“Hah?”
“Iya, tapi tenang saja. Buaya di sini jinak kok. Kalo
pagi makan soto, kalo malam makan nasi goreng”
“Yaila buaya darat itu mah”
“Hehehe. Terus, jangan pipis di dalam air. Jangan
bilang-bilang maksudnya. Kalo diem-diem gapapa”
“…”
Lalu kami semua berdoa dan masuk satu persatu ke atas
air.
Viewnya bagus yeeyy masih aslii… :3 (pst, kalau
ke sini, apalagi kalau bukan orang Jogja, bawa kamera aja. Airnya tenang kok
insya Allah. *menyesal hiks*)
Sambil berhanyut (?) pelan-pelan memasuki goa, mas
pemandu menjelaskan tentang Goa ini. Penjelasannya sama kayak di brosur dan di
review di suatu blog hehe. Ada 3 zona: terang, remang, gelap. Ada pula
stalaktit(?), kristal, dan lain-lain yang agak lupa dan ga begitu kedengeran
karena masnya jauh di depan (aku dapet di belakang wkwk).
Karena mas pemanduku ga kedengeran, jadilah
ngedengerin mas pemandu rombongan di belakangku. Yha jokes soal buaya daratnya
sama aja yha ternyata #cri.
Di area gelap (kalau tidak salah), ada jalur yang cuma
muat satu ban saja. Jadi, kaki kami harus dinaikkan semua ke atas ban agar
tidak merusak dinding. Kata mas pemandu, bisa saja suatu hari nanti jalan ini
tertutup. Wah wah, lucky me. Masih sempat melewati goa ini ketika masih alami.
Lalu, ada kristal-kristal di dinding goa. Kata masnya,
“Kristalnya bisa kok diambil tanpa harus manjat. Diambil pake
kamera aja gitu”. Yha mz yha.
Setelah melalui goa sepanjang 300an meter,
tibalah kami di ujung goa yeayy. Di situ ada tempat buat ngeloncat hihi. Tapi
antri so kami memutuskan buat lanjut aja ke Oyo. Eh tapi kami sempat nyebur ke
air di dalem goa lho. Ternyata turun dari ban enak banget. Seger dingin gitu
airnya hehe.
Dari goa, kami melanjutkan perjalanan lagi ke Kali
Oyo. Lagi-lagi kami diangkut menggunakan pick up. Jalan menuju ke kali cukup
jelek. Brb goyang dulu dah ehehe.
Karena sedang musim kemarau, kalinya hanya
sepanjang 1500 meter. Padahal, kalau sedang pasang, bisa 7 kilometer. Hmm
baiklah tidak apa wkwk.
Sebenernya berharap bakal rafting menguji adrenalin
pakai perahu gitu. Cuma, lagi-lagi pakai ban dan arusnya tenang banget hahaha.
Tapi gapapa, tetep seru kok!
Kami berlima pun dipandu lagi oleh masnya sepanjang Kali
Oyo. Trus, sampailah kami ke air terjun (kayak dipijet gitu kalo nangkring di
bawahnya hehe) dan area buat loncat indah hahaha. Masnya mengistilahkan rest
area gitu deh. Ada yang jualan juga soalnya. Lalu kami pun turun dari ban dan
berenang tidak karuan.
Btw, untuk orang yang ga bisa renang sepertiku,
ternyata susah juga meski berenang di air berarus. Ketinggalan mulu sama
temen-temen #cri.
Keempat orang temenku menyempatkan diri untuk meloncat
dari jembatan dengan ketinggian 3–4 meteran dari permukaan kali. Lucu-lucu ih
loncatnya hahaha sayang banget ga bisa ngevideoin T.T
Lalu, Husna dan Fitrah menyempatkan untuk melompat
dari ketinggian 8 meter. Wuiihh aku sih naiknya kagak berani wkwk. Seru banget
katanya. Tapi seruan ngeliatinnya sih hehe. Lumayan banyak yang kocak soalnya.
xD
Setelah bermain sekian lama, akhirnya kami kembali ke
basecamp awal untuk mandi dan minum (enak banget euy abis nyebur 4 jam trus
ngeteh anget). Oiya, aku baru inget kalo Nana perginya cuma modal hape sama
dompet doang hahaha. Bahkan perginya pakai kemeja dan sepatu kets :’))
jadilah dia dibully sepanjang perjalanan :’)) Untunglah Husna sangat
mantap banget banget karena membawa 2 pasang pakaian ganti. Alhamdulillah
ya, Na ga pulang basah-basahan :’)
Oiya, buat mandi dikenakan biaya Rp3.000,00 dan
airnya bersih kok. Kita juga bisa sholat di basecamp
itu, jadi ga perlu susah-susah cari masjid hehe.
Aku punya sedikit tips nih buat ke Goa Pindul ini,
apalagi kalo baru pertama kali. Antara lain:
Pakailah pakaian yang nyaman dan
tidak transparan. Buat yang berjilbab, usahakan warna gelap dan menutupi
pantat. Kerudungnya juga kalau bisa yang langsungan saja biar enak kalo mau
nyebur hehe. Pakai rok juga ga masalah dan tidak menghambat sama sekali
kok #pengalaman.
Untuk alas kaki, bebas mau
pakai/tidak. Ada persewaan sepatu di sini. Kalau ingin
bawa/pakai punya sendiri, pakailah yang tidak licin dan pas di kaki.
Pakai kaos kaki juga tidak masalah, tapi harus yang kencang ya. Nanti lepas
kayak kaos kakinya Wida lagi #LoL
Kalau tidak bawa baju ganti
seperti Nana, sebenernya bukan masalah kok. Ada banyak penjual baju dan
perlengkapan gitu di sini. Cuma, kalo mau irit ya jangan sampai lupa ya :p
satu set pakaian ganti, handuk, sabun, kresek. At least itu yang penting hehe.
Bawa kamera ga masalah kok! As
long as ada tali pegangannya dan diberi case waterproof yes! (di sini juga
banyak yang jual)
Bawalah makanan kalau kamu
tukang lapar. Lumayan bisa berhemat since di sini ga ada larangan untuk membawa
makanan dari luar meskipun banyak penjual makanan.
Berangkatlah ketika cerah. Biar
bisa dapet view bagus kayak di foto-foto di google image gitu deh.
Dan yang paling penting: jangan
lupa minta izin orang tua sebelum berangkat dan bawa uang ya.
Kalau ga bawa uang, ga bisa masuk dong :’)
Sekian tipsnya hehehe. Kalau ada usulan boleh banget
nambahin yes ;)
Akhirnya, setelah makan dan asharan, kami pun pulang
menuju rumah masing-masing. Alhamdulillah, perjalanan kali ini
menyenangkan, bung! (Walau tanpa foto-foto #craii #rapopo)