menulis apa yang ingin ditulis. kebanyakan berdasarkan pengalaman pribadi.

Jumat, 29 Desember 2017

Mungkin Nanti ke Jepang

Ini cerita tentang adikku. Dia ngebet banget pengen ke Jepang. Kalau orang lain pengen ke Jepang buat ngewibu, wisata atau studi, adikku beda. Dia cuma pengen nonton konser, lebih spesifiknya konsernya Poppin' Party.

Nah, dia udah usaha kan ya dari ngumpulin duit dari part time-an sama saham, trus udah bikin paspor juga, les bahasa jepang juga bahkan ikut ujian N5. Semacam ga cuma modal ngerengek-rengek ke orang tua gitu buat modal ke sana. Mamaku juga udah bolehin asal itinerarynya jelas, secara adikku mau ke Jepang sendirian.

Trus adikku ini juga udah tanya-tanya temennya yang pernah ke Jepang, tapi sayangnya ga ada yang lagi di sana buat beli tiketnya. Soalnya cuma bisa dibeli di sana gitu. Akhirnya adikku minta tolong aku buat nanyain temenku yang kebetulan kuliah di sastra Jepang, dan kebetulan temennya temenku ada yang lagi di Jepang. Jadilah adikku ini konsultasi via chat ke temennya temenku yang lagi di Jepang ini, kira-kira memungkinkan ga kalo dimintai tolong. Tapi apa daya, butuh nomer telepon lokal yang ternyata temennya temenku ga punya. Pupuslah harapan adikku.

Temenku sampai minta maaf ke aku karena dia (yang kebetulan mau ke Jepang bulan Januari besok) dan temannya ga bisa bantu buat beliin tiketnya. Trus aku liatin gitulah chatnya ke adikku sambil aku bilangin kalo lain kali aja ke Jepangnya, mungkin sekarang belum saatnya.

Eh, dia malah ngambek. 😟

Dia ngomel-ngomel gitulah, bilang kalo dia kayaknya ga ditakdirin buat ke Jepang. Trus dia kukupan terus di balik selimutnya sampai saat aku nulis ini. Tiduran aja di kamar, sesekali sambil main hape. Keluar dari selimutnya cuma buat makan, urusan wc, sama sholat. Bahkan aku, mamaku, papaku ngajak ngobrol ga digubris, paling banter dijawab dengan ketus.

Tapi kalo dipikir-pikir, mungkin salahku juga sih kemarin sempet agak emosi juga gara-gara dia ngambek itu. Aku ngatain dia "maksa banget sih, kayak ga ada lain waktu aja". Padahal seingetku ini konser terakhirnya salah satu member favoritnya. Maaf ya, dik, tapi lihat kamu ngambek gini tu ga enak. Cuma kamu temen mainku sejak kecil since kita cuma beda 13 bulan tho.

Aku ngerti rasanya ga bisa nonton padahal pengen banget dan udah nunggu dari lama. Kebetulan aku ngalamin sendiri. Ceritanya mau nonton Ajin, seneng banget mau ditayangin di Indo. Aku udah ngapalin tanggalnya nih, udah menghitung hari lah. Eh pas hari H tayang, aku ada urusan dan ga bisa nonton. Trus pas besoknya mau nonton, aku demam dan flu berat sampai pusing dan ingusan kayak cendol. Tumben banget lho, padahal aku engga capek sama sekali, makan juga teratur, engga stres juga. Cuma mungkin daya tahan tubuh lagi jelek kali ya. Nah, pas aku sembuh, itu udah hari kelima Ajin tayang di bioskop, tapi sayangnya, hari itu kebetulan h-1 UAS yang bahannya naudzubillah banyaknya. So, aku belajar dulu kan ya. Pas besoknya liat jadwal, kaget. Ajin udah ga tayang cuy, udah diganti sama Starwars semua cuyy. Astagfirullah. Kesel sekesel-keselnya dah. Mana akun-akun jejepangan yang aku follow pada ngereview kalo Ajin bagus, lagi. Jadilah aku menghadapi UAS dengan badmood karena gagal nonton. 😡

Setelah UAS lima hari yang melelahkan itu kelar, akhirnya aku bisa mengikhlaskannya. Kadang-kadang kita bisa berencana, sampe mateng, tapi kalo Allah ga berkehendak yaa kitanya bisa apa? Yaudah aku nunggu bajakannya aja deh wkwk.

Buat adikku, mungkin kamu belum bisa ke Jepang bulan depan karena, bisa jadi, kamu ntar dapet beasiswa ke sono. Atau, kali-kali ada yang mau bayarin kamu gratis. Atau mungkin, usahamu masih kurang kali. Yang jelas, ngambekmu ga bisa bawa kamu ke sana, tapi kalo kamu berdoa dan minta sama Allah, insya Allah bakal dikasih, walau mungkin bukan sekarang, atau dalam wujud yang berbeda. Sabar ae, toh kamu udah berusaha, ga bakal sia-sia lah.

Dari kejadian ini, aku makin sadar kalau usaha aja engga cukup walau udah diimbangi dengan berdoa, apalagi kalo engga usaha dan engga berdoa. Kalau cuma pengen ini itu tapi ga ada bentuk nyata untuk mewujudkannya, ngapain? Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum kecuali mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.

Gitu sih kalo mau wisuda Februari tapi seringnya males-malesan dan banyak menunda-nunda, gagal deh *curhat*.

Mungkin nanti, kalau udah layak ke Jepang, baru deh bisa cus ke sana.
Share:

Minggu, 29 Oktober 2017

My Lover's Secret [Review Dorama]

Jadi, ceritanya hari ini (Minggu, 29 Oktober 2017) aku, adekku, dan mamaku baru saja menamatkan dorama yang berjudul "My Lover's Secret" alias "Aishitetatte, Himitsu wa Aru" setelah menghabiskan waktu sekitar 8an jam untuk 10 episode. Di tengah jalan, Mama sempet bilang "Wah capek juga ya nonton maraton gini". Tapi meski begitu, tetep aja beliau nonton sampai habis sama anak-anaknya. 😆

Mumpung masih hangat dalam ingatan, langsung saja mulai reviewnya di bawah ini 😋

INFO SINGKAT

Judul: My Lover's Secret alias Aishitetatte, Himitsu wa Aru
Episode: 10 + 1 cerita original Hulu
Tayang: Juli-September 2017
Genre: Misteri, thriller, romance

POSTER
Gimana posternya? Cukup misterius?
Kalo menurutku, poster ini pas banget menggambarkan cerita dorama ini yang pemain-pemainnya punya sisi gelap dan terang gitu. Sukak!

TRAILER


Pertama kali lihat trailer ini di GEM pas iklan (yaiyalah). Sejak lihat trailer ini, langsung kepo dan pengen nonton. Sebenernya pengen nonton di GEM tapi karena tayangnya jam 8 malem dan hari kuliah, jadi aku ga sempet nonton.

OST
Zutto, Futari de oleh Ieiri Leo
Lagunya enak menurutku hehe dan judulnya itu merupakan tulisan di cincin nikahnya mereka. Ups, semoga bukan spoiler. 😛

Selain OST ini, ada juga BGMs yang aku ga tau judulnya. Menurutku, musiknya sangat mendukung suasana yang sedang ditampilkan. Bikin yang tegang makin tegang gitu wkwk.

SINOPSIS
When Okumori Rei was in middle school, in order to protect his mother, Shoko, from DV, he killed his father. His father's death was treated as a missing person case and became a secret between him and his mother. Although, Okumori Rei spent most of his life thinking, 'I don't need friends or a lover', he meets and falls in love with Tachibana Sawa. He then decides to marry her. However, soon after his proposal, someone that knows about his "secret" starts sending him eerie messages...!? -- NTV

Ketika Rei berusia 15 tahun, ia melindungi ibunya yang di-KDRT oleh ayahnya dengan memukul kepala ayahnya. Ayahnya pun meniggal, namun ibunya melarang Rei untuk melapor ke polisi dan malah membuat skenario sendiri agar ayahnya seolah-olah pergi ninggalin mereka tanpa kabar. Hal ini menjadi rahasia mereka berdua selama 11 tahun. Namun ketika Rei dan Sawa akan menikah, pesan-pesan teror pun mulai berdatangan dari seseorang yang tahu rahasia Rei dan ibunya! Apakah rahasia masa lalu mereka akan terbongkar? Akankah Rei dan Sawa jadi menikah? -- versi aku LOL😆

Baca sinopsis singkatnya bikin semakin penasaran aja (aku tipe yang suka cari info dulu sebelum nonton hehe). Dorama ini tayang musim panas kemarin (Juli-September 2017) dan alhamdulillah sudah ada tautan unduh bersubtitle Inggris maupun Indonesia, jadi bisa nonton dengan tenang. Terima kasih banyak untuk para penerjemah dan pengunggah yang baik hati dan tidak sombong.😍

PEMAIN
Bintang utama dari dorama ini adalah sejoli rupawan:
Mas ganteng Fukushi Sota sebagai Rei Okumuri, calon pengacara yang masih magang
Kakakku yang canci Haruna Kawaguchi (ig:@haruna_kawaguchi_official) sebagai Sawa Tachibana, calon jaksa yang masih magang

Keluarga Okumuri:
Ayah (Kosuke Okumuri, dokter) diperankan oleh Keisuke Horibe (ig:@keisuke_horibe)
Ibu (Akiko Okumuri, perawat) diperankan oleh Honami Suuki

Keluarga Tachibana:
Ayah (Hiroaki Tachibana, Kepala Kejaksaan) diperankan oleh Kenichi Endo (ig:@enken.enstower)
Ibu (Akane Tachibana) diperankan oleh Kumiko Okae
Kangmas (Akihito Tachibana, jurnalis) diperankan oleh mas kumis Kento Kaku (ig:@kento_kaku)

Teman-teman:
Teman kuliah Rei dan Sawa: Kotaro Adachi (diperankan oleh Jin Shirasu ig:@jin_shirasu_official)
Teman/murid/tetangga Rei: Karin Uranishi (diperankan oleh Ai Yoshikawa ig: @ai_yoshikawa_official)
Teman kerja ayah-ibu Rei: Tadayuki Kazami (diperankan oleh Kosuke Suzuki)

Rekan Sawa di tempat magang
Izumi Kosaka, pengacara sekaligus dosen Sawa, Rei, Kotaro: diperankan oleh Mirai Yamamoto
Takaya Yamada, asisten(?) pengacara: diperankan oleh Tokio Emoto

Polisi
Yoshio Ichinose, detektif: diperankan oleh Toshihiro Yashiba
Daigo Inoue, asisten(?) detektif: diperankan oleh Daichi Saeki


Menurutku, para pemain dorama ini sudah cukup bagus dalam menjiwai perannya. 

Rei digambarkan sebagai orang yang rajin dan pekerja keras (ada di episode 1 ketika ia rajin sekali mencari data untuk menyelesaikan kasus karena ia penasaran dengan kejadian yang sebenarnya). Rei ini juga penakut namun juga pemberani (ia selalu ingin menyerahkan diri dan tidak ingin lari dari kenyataan tapi di saat yang sama dia juga takut akan konsekuensi dari masa lalunya itu). Mas Fukushi Sota cukup oke lah sebagai Rei, ga modal ganteng doang hehe 😍

Sawa merupakan orang yang kuat dan konsisten kalo menurutku. Dia selalu memperjuangkan cintanya sama Rei meskipun semesta menghadangnya. Ia pun cukup dewasa dan tenang dalam menghadapi masalah-masalah yang datang ke dia. Aku suka tipe tokoh utama cewek macam dia, ga menye-menye hehe. Mbak Haruna Kawaguchi cucok pisan euy.

Begitu juga dengan pemeran-pemeran yang lain. Kadarnya lumayan pas, lah. Ga lebih, ga kurang. Aku sebagai penonton pun bisa memahami karakter-karakter mereka yang punya sisi gelap dan terang. Semuanya punya rahasia dan masa lalu sendiri-sendiri (dan banyak yang ga sesuai dugaan wkwk).

CERITA
Seperti yang dibocorkan melalui trailer dan sinopsis, dorama ini berkisah tentang Rei yang tak sengaja membunuh ayahnya karena ia ingin melindungi ibunya. Iapun memendam rahasianya selama 11 tahun dan kemudian seseorang(?) berusaha menerornya dengan mengirimkan pesan-pesan dan barang-barang yang menunjukkan kalau Rei adalah si pembunuh.

Dorama ini menggabungkan genre romansa, misteri, dan juga thriller dengan cukup baik. Adegan romantis Rei-Sawa bisalah buat senyum-senyum sendiri hehe. Kisah cinta mereka bikin aku mikir kalo emang beneran cinta ya harus sama-sama berjuang, saling mendukung, saling menguatkan, dan yang paling penting: jangan ada rahasia di antara kita.

Di bagian misteri dan thriller, sudah jelas menimbulkan rasa penasaran dan deg-degan dari penonton (setidaknya buatku sih). Musik dan pencahayaannya pun ikut menambah efek dramatis dan misteriusnya.

Menurutku, cerita dorama ini cukup bagus karena tebakanku mengenai cerita episode selanjutnya atau adegan selanjutnya itu sering banget salahnya wkwkwk. Aku dan adekku pun membuat bermacam-macam teori konspirasi ketika menonton. Entah ayahnya Rei masih hidup, pelakunya stalker, pelakunya Kotaro, pelakunya Karin karena sepertinya naksir Rei, pelakunya Rei sendiri karena berkepribadian ganda, pelakunya ibunya karena dia selingkuh, pelakunya tetangganya karena saksi mata dan mau meres, pelakunya Kazami karena dia naksir ibunya Rei, pelakunya ayahnya Sawa karena ga mau mantuan sama Rei, dsb. 

Episode 1-9 berjalan bagus dan mulus banget menurutku. Aku kasih nilai 9/10 deh. Cuma pas episode terakhir, aku agak kecewa aja sih sama kenyataannya. Mana cuma tayang 45an menit lagi. Sebenernya endingnya bukan jelek sih, cuma menurutku bisa lebih baik lagi. Padahal aku berekspektasi lebih karena episode sebelum-sebelumnya itu keren lah ceritanya. 

Tapi ternyata masih ada 1 episode spesial yang cuma tayang di websitenya Hulu dan aku ga bisa nonton karena videonya restricted area gitu. Jadi khusus di Jepang aja tayangnya. Aku belum tau isinya episode itu, jadi belum bisa memutuskan apakah endingnya cukup baik apa engga. Namun sejauh ini, endingnya bisa diterima lah.
(tambahan: setelah kuhayati, endingnya masuk akal sih. Tapi................... tetep aja kurang puas :")

Oiya, satu hal yang masih jadi pertanyaanku sih: kenapa ayahnya Rei dikubur di halaman rumah? Udah gitu, kenapa halamannya dibiarin kosong? Kenapa ga ditanami sesuatu gitu? Mungkin kalo kayak gitu, ntar ga jadi dorama ini kali yak 😅

Secara keseluruhan, dorama ini worth it banget buat ditonton! Kata-kata yang diucapkan para pemeran pun penuh makna dan selalu ada pesan yang disisipkan. Hubungan antartokoh dan alur ceritanya pun agak sulit ditebak, jadi bikin penasaran.

Saranku, kalo mau nonton dorama ini jangan diskip-skip yak. Ntar kehilangan info-info penting untuk memecahkan misterinya 😅

Oiya, buat yang penasaran sama pemeran-pemeran dan potongan adegan syuting, bisa banget kepoin akun instagram dorama di @aiaru_ntv

🙏

Sekian review dorama dariku. Semoga tidak mengecewakan. Review ini bisa dijadikan referensi, bisa juga tidak. Sebab isi review ini semata-mata berdasarkan pendapat pribadi aku sebagai penulisnya. Jadi, semoga review ini bermanfaat!
Share:

Senin, 14 Agustus 2017

Tanggapan Surat dari JTG-62

Jadi ceritanya pas menjelang penarikan, kami semua dapet tugas untuk nulis surat ke teman-teman yang lain. So, postingan ini spesial ditujukan untuk temen-temen KKN JTG-62 yang udah meluangkan waktunya untuk nulis surat buatku 😁

Ini dari Rara anak IUP akuntansi FEB. Alhamdulillah aku baik dan lucu 😆. Kalo soal serius, aku mah orangnya suka kalo diseriusin, apalagi kalo diseriusin sama.... hehehe ups. Iya aku maafin kok. Terima kasih kembali, Ra. Aamiin, sukses juga buatmuu. 

Ini dari Yusron, anak teknik elektro, satu-satunya cowok yang nulis surat 😓. Hmm alhamdulillah ternyata aku punya spesialisasi yang (tidak) membanggakan wkwk. Alhamdulillah juga kalo ternyata aku orangnya misterius wkwk. Iya aku maafkan kok. Hmm bagian selanjutnya dikomen dalam hati aja ya wkwkw. Aamiin aamiin. Btw aku baru sadar kalo NIMmu cuma beda satu digit sama Fathur.

Ini dari Bella, IUP sastra Inggris FIB, kormanit terbaek. Wadu ternyata aku orangnya low key savage dan super sarcastic wkwkwk 😇. Alhamdulillah kalau kinerja saya cukup memuaskan. Iya Bel, kumaafin lahir batin kok. Sans. Hmm emang hehe. Ga deng 😛. Makasih juga Bel udah mau jadi kormanit :') Aamiin aamiin, kamu juga, Bel!

Ini dari Indri, anak teknologi pangan dan hasil pertanian, FTP, wakormanit terbaek. Wkwkwk ini nulis suratnya janjian sama Bella ya? 😏 iya gapapa Ndri, udah kumaafin kok. Btw talenta saya apaan ya emangnya? 😐 Kuylah, y x g.

Waalaikumsalam Mit. Ini Mita, anak teknik kimia. Iya udah kujawab tuh. Yaudah ya gapapa kok. Makasih atas panggilan barunya wkwkw. Waalaikumsalam Mit.

Ini dari Yuni, teknologi industri pertanian FTP, kormas(y)it panutan. Alhamdulillah ternyata aku ga galak dan ga alim. HAHAHA YUNI. Kamu selalu kocak sih, aku jadi ketawa. Aku bangga punya pengikut macam kamu. Alhamdulillah, big thanks to my mama wkwk. Doakan aku ya. Sejujurnya malu tau kalo jadi imam tu :(. Aamiin aamiin 😄

Ini Dina, anak teknik kimia, kormas(y)it panutan. Masya Allah kepslok jebol buk wkwkw. Alhamdulillah ternyata meskipun saya tidak ekspresif, tapi saya tetap kocak dan rajin. Sebuah prestasi 😂. Iya sama-sama ya Din. Kalo aku bakal kangen sama ketawamu yang khas wkwkw. Yuklah, y x g.

Ini dari Windy, IUP sastra Inggris FIB. Iya, awkward banget emang wkwk apalagi aku yang ga kenal siapa-siapa. Alhamdulillah, sebenarnya itu karena biar keliatan rajin aja sih hehe. Aamiin aamiin, sukses juga buat kamuu.

Ini dari Tata, anak farmasi, kormater klaster medika 😘. Duh, itu bukan pencitraan. Itu cuma karena belum kenal aja hehe. Alhamdulillah, aamiinin aja deh hehe. Aamiin aamiin, kamu juga jangan lupa berkabar lho. Fakultas kita kepleset aja nyampe kok.

Ini Rita, anak pariwisata FIB. Alhamdulillah, selamat menempuh semester 7 wkwk. Engga kok, kebanyakan tugas dikerjain sama kormater, kormasit, wakormanit, dan kormanit kok. Aku mah apa atuh. Aamiin aamiin. Sukses juga buat kamuu.

Ini Awwal, anak FKH, kormasitkuu 😎. Wassalamualaikum. Sama-sama Awwal. Btw aku belum pernah liat pelangi di Ngawen wkwk. Iya aku maafin kok, Wal. Btw kamu kompeten kok. Sans ae wkwk, aku ga rajin-rajin amat. Aamiin aamiin.

Ini Nikmah, anak teknologi pangan dan hasil pertanian FTP. Astagfirullah, aku merasa kotor setelah membaca suratmu wkwkwk. Waduh, itu adegan apa ya? Aku lupa ahaha maaf ya kalo menohok hati :( Alhamdulillah aku ternata asyique dan seru. Iya Mah, udah kumaafin kok. Kembali kasih Nikmah!😘

Ini Linda, anak FKH, (mantan) kormasit(ku sebelum pindah subunit). Alhamdulillah kalo saya LOL dan tidak kaku wkwk.

Ini Angeline, anak FKH, kormater agro. Alhamdulillah, kembali kasih yak. Kamu juga kormater yang mantap, Ngie. Aamiin ya Allah. See you!

Ini Dila, anak matematika FMIPA. Iya, sama-sama Dila, semangat juga skripsinya 😆


Ini Damai, anak pembangunan sosial dan kesejahteraan Fisipol. Hehe maaf ya kalo aku jutek. Untung akhirnya baek :( iya, sama-sama Mai. Alhamdulillah kalo menurutmu posternya bagus hehe. Aamiin, kamu juga! Siyap😘

Ini Mbak Sisy (perkusy hehe), mbak koas FK, tercantik se-Ngawen. Aamiin mbak Sisy! Iya, udah kumaafin kok, mbak. Aamiin aamiin. Iya mbak, semoga cepet lakuu wkwk.

Ini Ifa, anak farmasi. Sama-sama, Fa. Semoga kamu baca dan hayati baik-baik surat dariku.

Nah, demikian tanggapanku buat surat dari temen-temen JTG-62. Makasih banyak ya buat suratnya, terutama buat kesan, pesan, dan doanya. It means a lot 🙇.
Share:

Sabtu, 06 Mei 2017

Surat yang Tak Pernah Sampai

Dulu, aku pernah ngefans sama temenku, sebut saja dia Takeru Sato (yha ga mirip sih 😂). Kesan pertamaku terhadap si Takeru ini bisa dibilang buruk. Aku pikir dia  terlalu  percaya diri, agak arogan gitu deh. Kalo ada pertanyaan, dia langsung angkat tangan dan menjawab, meskipun seingetku jawabannya pernah ada yang salah sih. Tapi salut juga dengan rasa percaya dirinya yang tinggi itu. Mungkin karena harga dirinya yang tinggi karena sekolah sebelumnya merupakan sekolah beken nan yahud tempat anak-anak pintar berkumpul gitu sih. Masuk ke sekolah yang bisa dibilang biasa aja mungkin menyebabkan dia merasa lebih dari yang lain. Mungkin, sih.

Ketika akhir semester, si Takeru ini sepertinya cukup terkejut karena nilainya kalah dari anak pendiam kuper yang hobinya nonton anime dan baca komik. Aku ingat,pas pembagian rapor itu, mamaku dan ibunya duduk sebelahan dan sempat ngobrol. Dari situlah aku tahu dia ranking berapa (soalnya hasilnya ga dipajang dan aku males tanya guru soal ranking). Aku lupa, habis itu aku sms si Takeru apa engga buat ngucapin selamat, tapi di semester selanjutnya, dia jadi berubah.

Takeru jadi lebih kalem kalo di kelas dan makin hits di sekolah wkwkwk. Aku lupa (lagi) kapan, tapi nilai si Takeru ini mulai jeblok. Ga tau deh kenapa. Mungkin dia lelah?

Awalnya sebenarnya aku biasa aja sama si Takeru. Apalagi ketika itu sempat ngefans sama orang lain hehe, dan si Takeru sempet punya pacar sama gebetan juga (tau dari mana? Soalnya keliatan banget kelakuannya. Tapi kasian, gebetannya pada berpacar semua wkwk). Tapi entah kenapa lama-lama kok cemas, khawatir sama ni anak. Tadinya, sih, ke nilainya doang (soalnya sedih liat orang pinter nilainya jatuh. ada apa dengannya ya kan?). Eh trus entah kenapa aku merasa cocok dan kayak jodoh banget sama si Takeru. Ketika rolling kelas, eh sekelas lagi. Di kelas yang baru pun sering sekelompok, belajar bareng. Seorganisasi juga dimana-mana. Kalo ngobrol nyambung. Dan lain sebagainya.

Suatu ketika, ada seorang teman yang bertanya, "Kamu sama Takeru pacaran?". Lah?? Ngobrol aja cuma di sekolah, zaman itu masih pakai hape cupu yang gampang rusak. Jadi jarang banget pegang hape, makanya bisa rajin belajar wkwk. Sejak saat itu aku mikir, apa orang lain ngeliat kami sedekat itu ya? Gara-gara itu, aku jadi sadar kalo mungkin aku ngefans sama si Takeru. Tapi ya gitu, aku ga pernah berusaha pedekate apa gimana. Ya seperti biasa aja. Lagipula, kalo dilihat dari mantan dan mantan gebetannya sih aku bukan tipenya banget.

Ketika kelulusan, lagi-lagi seperti jodoh, masuk di instansi yang sama lewat jalur yang sama. Seperti ingin mengakhiri semua ini, aku kasih dia hadiah kelulusan. Sederhana sih, selembar A3 berisi foto-foto acara sekolah yang ada dianya (jaman dulu aku sering bawa kamera kalo ada acara, jadi punya banyak foto-foto orang, terutama anak sekelas atau se-event). Di lembar itu, ada beberapa fotoku berdua sama si Takeru. (Pas aku ngedit, malu banget. Tapi lebih malu pas ngeprint sih 😂) Harapannya, itu jadi sebuah kode gitu sih. Bukan, bukannya aku nembak dia. Cuma, kalo dia sadar, foto tersebut tidak pernah aku share di album foto googleku. Alias foto privat wkwk. Alias ada suatu hal yang privat dimana hanya aku yang simpan, tidak kubagikan pada orang lain, namun bisa saja hilang. Hilang karena terhapus, dihapus, atau masih ada tapi lupa nyimpen di mana. Aku anggap hadiah ini adalah sebuah surat (Surat adalah sarana komunikasi untuk menyampaikan informasi tertulis oleh suatu pihak kepada pihak lain), surat yang (sepertinya makna sebenarnya) tidak pernah sampai.

🙏

Aku tulis postingan ini bukan karena aku ga bisa move on, tapi justru karena aku sudah. Sampai sekarang, aku dan Takeru masih berteman dan beberapa kali ketemu (baik sengaja ataupun kebetulan wkwk). Kalau kamu, Takeru atau tahu siapa sosok asli Takeru, baca tulisan ini, simpan dalam hati aja ya. Ini cuma potongan cerita dari hidupku di masa lalu. Sebagai self reminder, sesuatu yang kupikir bisa jadi jodohku karena beberapa faktor, ternyata bisa jadi bukan jodohku karena beberapa faktor (lain) juga. Takdir Tuhan siapa yang tahu, kan?
Share:

Senin, 24 April 2017

Ketika Aku Pulang Malam

Kemarin aku nongkrong sama temen-temen sampai jam setengah sebelas malam. Bagi sebagian orang, mungkin jam segitu kurang malam, bisa juga udah kemaleman. Jujur pas nongki emang lagi seru gitu ngobrolnya, jadi sampe malem gitu. Pas mau pulang, eh ternyata hujan. Langsung deh aku pakai jas hujan trus ngacir sampai rumah sambil banyak berdoa supaya aman sampai rumah. Alhamdulillah sampai rumah dengan selamat tanpa terjadi hal-hal yang aneh.

Sampai di ruang keluarga, aku lihat mama lagi nonton sinetron kesukaannya. Aku ucap salam seperti biasa, bedanya kali ini dibumbui salam lain dari temenku yang udah lama ga ketemu, hehe. Trus mama jawab dong salamnya, trus bilang, "Mbok kalo nongkrong-nongkrong itu siang-siang aja, atau di rumah aja. Jangan pulang malem-malem, masih banyak klithih nih di Jogja."

Aku hanya meminta maaf karena udah pulang kemaleman dan bilang kalo sebenernya pertemuannya spontan aja tiba-tiba pada bisa ngumpul abis maghrib, jadilah pada ngumpul, trus keasyikan jadi sampe malem. Mama memakluminya, toh mama udah kenal temen-temenku itu dan mereka juga sering main ke rumah, biasanya buat masak-masak, hehe. Dan berlanjut menjadi obrolan sehari-hari ala aku dan mamaku.

Tidak lama kemudian, papa keluar kamar dengan mata setengah sadar sambil nanyain aku, "Barusan pulang, kak?". Aku jawab yes, maaf kemaleman, dan papa balik lagi ke kamarnya untuk melanjutkan tidurnya. Papa emang suka gitu, kalo anaknya pulang dari mana pun jam berapapun, mesti keluar kamar buat ngeliat atau nanyain anaknya. Bedanya, kalau malam tidurnya papa belum bisa nyenyak kalo anaknya belum pulang. Bahkan pernah sampe nungguin anaknya di teras rumah. So sweet banget emang papa, hehe.

Sebenernya, pulang malem itu semacam guilty pleasure buatku. Bikin merasa bersalah karena orang tua khawatir, tapi bikin senang karena orang tua jadi perhatian (HAHA😜). Tapi, dari hal ini aku belajar bahwa menjadi orang tua itu engga mudah, apalagi kalo punya anak yang (kadang) suka nakal kayak aku.

Dari orang tuaku, aku pun belajar dari mereka bagaimana cara mengatasi anak nakal tersebut. Bahwa sebuah perhatian yang tulus dari mereka, bisa membuat anaknya yang nakal ini mengerti dan memahami perasaan mereka. Tanpa perlu marah-marah, hanya sebuah percakapan sederhana di mana mereka dan aku saling mengutarakan perasaan, mendengarkan, dan memahami satu sama lain.

Ketika aku pulang malam, aku bersyukur telah dipilihkan orangtua yang baik oleh Allah SWT.
Share:

Sabtu, 15 April 2017

Instagram Di-hack

Kejadiannya 30 Maret 2017 di pagi hari, di hari kuliah pertama setelah UTS. Pas masuk kelas, tiba-tiba ada temen yang nyamperin terus bilang, "Instagrammu kenapa e? Kayaknya dibajak orang nih. Gek diselamatin". Jelas saja aku yang baru mau duduk pun terheran. Instagram terakhir dipake kayaknya pas awal masuk semester kemarin. Iseng amat ya ada yang ngebajak dengan mengunggah foto-foto ang tidak layak ._. Akhirnya aku mengikuti kelas dengan kurang tenang karena ga enak sama temen-temen yang ngefollow aku. Ga enak karena merusak pagi mereka yang indah dengan postingan entah-oleh-siapa di akunku.

Setelah kelas selesai, aku buru-buru ngebuka hapeku. Untung aja kelasnya kebetulan kosong hehe. Aku kaget pas lihat hapeku. Bukan, bukan karena melihat isi postingan vulgar di akun instagramku, tapi karena ada banyak chat dan missed call dari temen-temen yang isinya mengabarkan tentang kondisi instagramku serta saran-saran yang sebaiknya kulakukan untuk menyelamatkan akunku. Setelah bales-balesin chat aku coba deh buat masuk pake emailku yang biasanya. Eh, ternyata ga bisa dan malah bikin akun baru. Untungnya akun yang terhack itu berganti nama, jadinya aku bisa ambil usernameku yang lama untuk akunku yang baru.

Dari kasus ini, aku belajar banyak hal. Jangan pernah ninggalin akun dalam kondisi tidak aman 😂 pastikan  mengganti kata sandi sesering mungkin, dan verifikasi nomor telepon juga. Kalau menurut dugaanku, si pelaku masuk ke akun instagramku trus mengganti emailku, jadi aku ga bisa masuk lagi ke akunku. Terus, kalo niat lama ga make instagram, mending dinonaktifkan sementara (temporarily disable) daripada terjadi hal-hal yang tidak diinginkan ketika ditinggal 😅. Selain itu, hati-hati kalau masuk pake wifi gratisan di tempat umum gitu. Keamanannya tipis. Jadi harus hati-hati.

Hal lain yang aku dapat dari kejadian ini adalah, aku jadi tahu orang-orang yang peduli sama aku. Meskipun aku jarang ngobrol atau bahkan ketemu sama orang-orang tersebut, ternyata mereka masih mengikuti kabarku dan masih mau ngechat aku sekedar untuk ngasih tahu kalau akunku dibajak orang. Mungkin buat orang lain, ini biasa. Tapi aku merasa bersyukur punya temen seperti mereka. Terima kasih, terima kasih banget 😄

ada hikmah di balik setiap kejadian
 Ya, aku dari dulu percaya kalau pasti ada hikmah di balik setiap kejadian. Instagram hilang, tapi bisa menyambung tali silaturahmi yang udah lama ga terhubung. Post ini didedikasikan spesial untuk teman-teman yang udah ngechat aku pagi itu.😄
Share:

Mencari Rupiah di Sunmor

Gak mudah.

Ya. Soalnya, untuk mendapatkan sebongkah lapak berukuran 2x2 meter aja perlu perjuangan ekstra. Meskipun aku ga ikut ngantri, tapi tetep aja denger cerita Bella sama Windy yang ngambil nomer dengan penuh perjuangan itu... udah lelah duluan 😂 Mereka kudu ngantri dengan sabar dan ngambil nomer dengan gesit. Alhamdulillah perjuangan mereka ga sia-sia, jadi kami (berdelapan orang, nih) bisa buka lapak di hari Minggu.

Ketika hari H pun, ada aja masalahnya 😅. Sebagai pemula yang udah lama ga pergi ke Sunmor (apalagi ngelapak ya kan?), aku (dan temen-temen) ga tau medan banget! HAHA 😂. Aku jam 5an kurang (pagi nih ya, masih lumayan gelap), sampai di sekitar Sunmor buat nyari lapak, dan baru ketemu jam 5 lebih 😂 (padahal H-1 juga udah bisa survey lokasi biar ga bingung.. tapi apa daya 😅). 

Setelah lapak ketemu, kami pun menggelar tikar dan dagangan kami yang berupa baju bekas. Ga lama kemudian, ada orang yang datang untuk grepe-grepe lihat-lihat dan megang baju-baju dagangan kami. Ga main-main, baju yang masih lumayan bagus ditawar lima ribu perak, masa 😂. Jelas ga mau dong kami hehe. Ya begitu seterusnya. Orang-orang datang silih berganti menawar barang dagangan kami, dan kami baru melepasnya kalo harga yang ditawarkan cocok. Awalnya kami masih semangat nih. Tapi, makin siang makin pasrah ditawar berapa yang penting laku wkwkwk 😂. Akhirnya kami bubar sekitar jam 9 pagi karena lapak kami udah kena terik banget hehe (padahal udah payungan juga) 😥. Alhamdulillah setelah 3,5 jam-an ngelapak, kami dapet duit 300k++. Lumayan buat nambah pemasukan untuk KKN 😀.

Berdasarkan pengalaman, aku ada beberapa tips kalo mau jualan di Sunmor (khusus mahasiswa UGM):
  1. Antri di GSP sejak jam 12.30 di hari Jumat. Bawa temen yang banyak biar kesempatan untuk dapet lapak makin besar.
  2. Jangan lupa bawa persyaratan seperti surat dan fotokopi KTM ketika antri di GSP itu.
  3. Kalo sudah dapat lapak, jangan lupa bersyukur. Banyak teman-teman kalian yang mungkin saja bersedih karena ga dapet lapak.
  4. Surveilah lokasi lapak setidaknya H-1, biar enak pas hari H.
  5. Pas hari H, jangan lupa datang pagi-pagi biar enak loading barangnya dan sebelum para pembeli dateng. Ya kali pembeli udah dateng eh kitanya masih baru siap-siap.
  6. Tak lupa bawa payung untuk melindungi dari panas.
  7. Sebagai tambahan, bisa bawa bekal dari rumah kalo mau irit hehe.
  8. Jangan lupa juga bayar uang kebersihan 8 ribu rupiah. Meskipun begitu, jangan tinggalin sampah di Sunmor, ya! Budayakan cinta kebersihan 😄
  9. Hati-hati terhadap barang dagangan maupun barang pribadi. Pastikan dalam pengawasan, soalnya banyak orang dan rawan terjadi kejahatan. Tetap waspada!
Sekian tips dari aku. Semoga bermanfaat buat mahasiswa UGM yang mau ngelapak di Sunmor! Semoga dengan berjualan di Sunmor ga semata-mata cari duit, tapi juga biar tau gimana sulitnya orang tua nyari duit, jadi ga semena-mena kalo make duit hehe. Selain itu, jangan lupa kalo rezeki kita udah diatur sama Tuhan YME. So, meskipun banyak yang dagangannya sama kayak kita, kalo emang rezeki mah ga masalah. Rezeki ga akan tertukar. Jadi santai aja kalo ngelapak, ga usah sewot sama pedagang lain :')
Share:

A Trip to Goa Pindul

[LATE POST]
sudah pernah tayang di medium.com tapi karena akunnya kuhapus, aku pindahkan ke sini. 😄
Jumat lalu, aku dan 4 orang temenku (Wida, Nana, Fitrah, Husna) pergi ke Goa Pindul. Sebenernya, kami baru merencanakan 2 hari sebelumnya saat sedang take video profil. Tadinya malah mau sok-sokan ke Banyumas apa Kebumen gitu yang jauh. Ujung-ujungnya masih di DIY juga. xD
Jadilah kami berkumpul di samping jembatan Janti (soalnya ga di bawahnya banget sih :p) sekitar jam 8an pagi. Tapi, karena ada miskom sedikit sama Husna, jadi aku, Wida, Nana, dan Fitrah nunggu lagi di dekat lampu merah Jalan Wonosari. Setelah lengkap, sekitar jam 9an kurang kami cuss ke lokasi. Naik motor tentunya. Ngeng ngeng.
Dari arah Jogja, jalan ke Goa Pindul sudah beraspal mulus kok, namun ada bagian yang berkelok-kelok yes sekitaran bukit bintang. Jadi harus hati-hati dan konsentrasi. Pastikan tubuh dan kendaraan dalam kondisi prima.
Di tengah perjalanan, bertemulah kami dengan plang bertuliskan “Goa Pindul”. Kebetulan motor yang paling depan malah berhenti. Eh muncul pula mas-mas yang menawarkan untuk nganter ke sana. Terjadi sedikit perdebatan karena kami ingin ke sana sendiri saja. Namun, biar cepet akhirnya kami mengiyakan saja untuk diantar oleh si mas karena beliau berjanji tidak meminta bayaran apa-apa.
Setelah mengekor masnya sekitar 20 km-an, akhirnya kami sampai ke area wisata Goa Pindul pukul 10an. Saat bayar di pos, kami dikenai biaya sebesar Rp30.000,00 untuk berlima (sebenarnya Rp10.000,00/orang tapi minta semacam diskon dari mas pengantarnya gitu deh). Lalu sampailah kami ke salah satu agen wisata(?) di sana. Ternyata di daerah Goa Pindul banyak semacam agen wisata(?) untuk memandu perjalanan wisata di Goa Pindul gitu dan Mas-nya tadi adalah salah satu orang dari situ. Kalau ke sana sendiri dan baru pertama kali, pasti agak bingung ya mau pakai yang mana hehe. Secara aku juga bingung.
Kebetulan yang kami gunakan adalah Gelaran Indah. Nah kami ditawari untuk memakai paket wisata ke Goa Pindul-Kali Oyo-Goa Baru dengan hargaRp110.000,00. Tapi karena uang THR-ku lagi pengen kuhemat-hemat (hemat apa pelit, neng?), jadilah kami, dengan alasan yang berbeda-beda, memilih paket Goa Pindul-Rafting Kali Oyo saja dengan harga Rp80.000,00. Fasilitas yang didapat adalah penitipan barang, minum teh hangat, vest beserta ban pelampung, dan pengantaran ke lokasi. Buat toilet bayar lagi yeu wakakak.
Setelah beristirahat sebentar dan menitipkan barang, kami pun memakai jaket pelampung. Kami didampingi seorang pemandu yang ramah (lupa nama masnya, maaf ya mas hehe).
“Sudah bawa kamera?”
*saling menatap satu sama lain bergantian*
“Hehe engga deh kayaknya Mas. Ga ada yang mau bawa”
Ya, beli cover waterproof pada ogah hehe. Jadilah perjalanan ini tanpa berfoto. Cukup mengabadikan di dalam memori pikiran saja. #tsaah
Kemudian kami menaiki semacam mobil pick up gitu menuju Goa Pindul. Kami diturunkan di depan semacam gang gitu deh, masih perlu jalan kaki beberapa menit menuju Goa Pindul-nya.
Sesampainya di Goa Pindul, kami melihat antrian yang cukup ramai.
“Wah, ini belum rame banget, kok. Kalo rame, udah kayak cendol ini orang-orang,” kata si mas.
Sebelum nyebur, kami dibriefing dulu.
“Ada beberapa peraturan yang harus ditaati selama di Goa Pindul ini. Pertama, jangan melepas jaket pelampung sebelum dipersilahkan. Soalnya, kedalaman air bervariasi hingga 12 meter. So, pelampung adalah alat keselamatan paling utama.”
Ya emang bener sih. Pemandunya yang pasti sering di situ aja pake vest pelampung kok. So, jangan pernah coba-coba nyemplung tanpa pelampung ya 
“Kedua, jangan merusak lingkungan. Ada banyak makhluk hidup di sini. Mulai yang terkecil sampai yang terbesar. Ada kelelawar, ada juga buaya”
“Hah?”
“Iya, tapi tenang saja. Buaya di sini jinak kok. Kalo pagi makan soto, kalo malam makan nasi goreng”
“Yaila buaya darat itu mah”
“Hehehe. Terus, jangan pipis di dalam air. Jangan bilang-bilang maksudnya. Kalo diem-diem gapapa”
“…”
Lalu kami semua berdoa dan masuk satu persatu ke atas air.
Viewnya bagus yeeyy masih aslii… :3 (pst, kalau ke sini, apalagi kalau bukan orang Jogja, bawa kamera aja. Airnya tenang kok insya Allah. *menyesal hiks*)
Sambil berhanyut (?) pelan-pelan memasuki goa, mas pemandu menjelaskan tentang Goa ini. Penjelasannya sama kayak di brosur dan di review di suatu blog hehe. Ada 3 zona: terang, remang, gelap. Ada pula stalaktit(?), kristal, dan lain-lain yang agak lupa dan ga begitu kedengeran karena masnya jauh di depan (aku dapet di belakang wkwk).
Karena mas pemanduku ga kedengeran, jadilah ngedengerin mas pemandu rombongan di belakangku. Yha jokes soal buaya daratnya sama aja yha ternyata #cri.
Di area gelap (kalau tidak salah), ada jalur yang cuma muat satu ban saja. Jadi, kaki kami harus dinaikkan semua ke atas ban agar tidak merusak dinding. Kata mas pemandu, bisa saja suatu hari nanti jalan ini tertutup. Wah wah, lucky me. Masih sempat melewati goa ini ketika masih alami.
Lalu, ada kristal-kristal di dinding goa. Kata masnya, “Kristalnya bisa kok diambil tanpa harus manjat. Diambil pake kamera aja gitu”. Yha mz yha.
Setelah melalui goa sepanjang 300an meter, tibalah kami di ujung goa yeayy. Di situ ada tempat buat ngeloncat hihi. Tapi antri so kami memutuskan buat lanjut aja ke Oyo. Eh tapi kami sempat nyebur ke air di dalem goa lho. Ternyata turun dari ban enak banget. Seger dingin gitu airnya hehe.
Dari goa, kami melanjutkan perjalanan lagi ke Kali Oyo. Lagi-lagi kami diangkut menggunakan pick up. Jalan menuju ke kali cukup jelek. Brb goyang dulu dah ehehe.
Karena sedang musim kemarau, kalinya hanya sepanjang 1500 meter. Padahal, kalau sedang pasang, bisa 7 kilometer. Hmm baiklah tidak apa wkwk.
Sebenernya berharap bakal rafting menguji adrenalin pakai perahu gitu. Cuma, lagi-lagi pakai ban dan arusnya tenang banget hahaha. Tapi gapapa, tetep seru kok!
Kami berlima pun dipandu lagi oleh masnya sepanjang Kali Oyo. Trus, sampailah kami ke air terjun (kayak dipijet gitu kalo nangkring di bawahnya hehe) dan area buat loncat indah hahaha. Masnya mengistilahkan rest area gitu deh. Ada yang jualan juga soalnya. Lalu kami pun turun dari ban dan berenang tidak karuan.
Btw, untuk orang yang ga bisa renang sepertiku, ternyata susah juga meski berenang di air berarus. Ketinggalan mulu sama temen-temen #cri.
Keempat orang temenku menyempatkan diri untuk meloncat dari jembatan dengan ketinggian 3–4 meteran dari permukaan kali. Lucu-lucu ih loncatnya hahaha sayang banget ga bisa ngevideoin T.T
Lalu, Husna dan Fitrah menyempatkan untuk melompat dari ketinggian 8 meter. Wuiihh aku sih naiknya kagak berani wkwk. Seru banget katanya. Tapi seruan ngeliatinnya sih hehe. Lumayan banyak yang kocak soalnya. xD
Setelah bermain sekian lama, akhirnya kami kembali ke basecamp awal untuk mandi dan minum (enak banget euy abis nyebur 4 jam trus ngeteh anget). Oiya, aku baru inget kalo Nana perginya cuma modal hape sama dompet doang hahaha. Bahkan perginya pakai kemeja dan sepatu kets :’)) jadilah dia dibully sepanjang perjalanan :’)) Untunglah Husna sangat mantap banget banget karena membawa 2 pasang pakaian ganti. Alhamdulillah ya, Na ga pulang basah-basahan :’)
Oiya, buat mandi dikenakan biaya Rp3.000,00 dan airnya bersih kok. Kita juga bisa sholat di basecamp itu, jadi ga perlu susah-susah cari masjid hehe.
Aku punya sedikit tips nih buat ke Goa Pindul ini, apalagi kalo baru pertama kali. Antara lain:
Pakailah pakaian yang nyaman dan tidak transparan. Buat yang berjilbab, usahakan warna gelap dan menutupi pantat. Kerudungnya juga kalau bisa yang langsungan saja biar enak kalo mau nyebur hehe. Pakai rok juga ga masalah dan tidak menghambat sama sekali kok #pengalaman.

Untuk alas kaki, bebas mau pakai/tidak. Ada persewaan sepatu di sini. Kalau ingin bawa/pakai punya sendiri, pakailah yang tidak licin dan pas di kaki. Pakai kaos kaki juga tidak masalah, tapi harus yang kencang ya. Nanti lepas kayak kaos kakinya Wida lagi #LoL

Kalau tidak bawa baju ganti seperti Nana, sebenernya bukan masalah kok. Ada banyak penjual baju dan perlengkapan gitu di sini. Cuma, kalo mau irit ya jangan sampai lupa ya :p satu set pakaian ganti, handuk, sabun, kresek. At least itu yang penting hehe.

Bawa kamera ga masalah kok! As long as ada tali pegangannya dan diberi case waterproof yes! (di sini juga banyak yang jual)

Bawalah makanan kalau kamu tukang lapar. Lumayan bisa berhemat since di sini ga ada larangan untuk membawa makanan dari luar meskipun banyak penjual makanan.

Berangkatlah ketika cerah. Biar bisa dapet view bagus kayak di foto-foto di google image gitu deh.

Dan yang paling penting: jangan lupa minta izin orang tua sebelum berangkat dan bawa uang ya. Kalau ga bawa uang, ga bisa masuk dong :’)
Sekian tipsnya hehehe. Kalau ada usulan boleh banget nambahin yes ;)
Akhirnya, setelah makan dan asharan, kami pun pulang menuju rumah masing-masing. Alhamdulillah, perjalanan kali ini menyenangkan, bung! (Walau tanpa foto-foto #craii #rapopo)


Share:

Baca juga yang ini

Jalan-jalan ke Taman Bunga Matahari Bantul

Jadi ceritanya tanggal 16 Juli 2018 aku pergi ke taman bunga matahari yang terletak dekat Pantai Samas. Lokasinya cukup mudah dijangkau. Cu...

My Drama List

Japanese Movie
Completed
Japanese Drama, 10 Episodes
Completed
Japanese Movie
Completed
Japanese Movie
Plan to watch
Japanese Drama, 11 Episodes
Completed
See full list »
Diberdayakan oleh Blogger.

Labels